Selasa, 11 Agustus 2015

Bibimbap, Nasi Campur ala Korea


Nasi campur....
Setiap kali dua kata itu muncul bersamaan, entah kenapa selalu berhasil membawaku ke suatu masa yang pahit untuk dirasakan namun manis untuk dikenang (uhuuuuk). Sebab, pertama kali bertemu dengan nasi campur adalah saat masa ospek program pengenalan mahasiswa baru (PPMB). Kala itu, nasi campur merupakan salah satu primadona-nya PPMB. Kalau dilihat dari bahan-bahan yang digunakan, sih, sangat menggugah selera. Makanan pokoknya itu nasi pakai gulai nangka dengan lauk ayam goreng. Selain itu ada buah jeruk, sirup sarangsari, dan susu cokelat. Hmm.. terlihat nikmat kalau makannya di restoran padang dengan segelas es jeruk. 

Tapi.. yang membuat nasi campur ini kurang menggugah selera adalah pencampuran semua bahan makanan ini ke dalam sebuah ember. Termasuk di dalamnya ada buah jeruk, sirup, dan susu. Gimana gak bikin mual..

Nah, karena pengalaman itulah aku kurang tertarik mencoba bibimbap. Karena walaupun awalnya terlihat menarik, tapi tetap akhirnya bercampur jadi satu dan membentuk suatu wujud yang absurd untuk dideskripsikan. Padahal, setiap kali main ke restoran korea, salah satu menu khas yang ditawarkan mba/mas pelayan adalah Bibimbap. Isinya komplit; ada nasi, sayuran, lauk, dan bumbu khas korea (macam gochujang, doenjang, ssamjang, dan -jang lainnya).

bibimbap
Baru ketika aku berkunjung ke negara asalnya, aku penasaran dengan bibimbap ini. Namun, sejauh aku mencari, sulit menemukan restoran bibimbap yang halal. Karena biasanya, restoran itu juga menjual menu babi yang jelas-jelas haram untuk kumakan.

Tetapi, saat aku berada di Nami Island, ada restoran halal yang menyajikan menu bibimbap. Memang, sih, agak berbeda dari bibimbap yang ada di restoran biasa karena hanya menyajikan bahan-bahan yang halal. Aku sendiri memilih Octopus Bibimbap, yaitu bibimbap dengan lauk octopus alias gurita. Guritanya sendiri sudah dimasak dengan matang, bukan gurita hidup macam sannakji (gurita hidup). Makanan pendampingnya, berupa varian kimchi. Berbeda dari jenis kimchi kubis yang sering aku makan di restoran korea di Indonesia. Ada yang rasa manis, ada yang rasa asin, ada yang rasa masa lalu gurih. Aku sendiri menyukai semuanya. Hehehe..

octopus bibimbap
side dish
Rasa bibimbapnya cenderung manis pedas. Octopus bibimbap yang aku pesan berisi gurita yang sudah dibumbui, suwiran rumput laut, potongan selada, irisan bawang bombay, dan nasi. Tekstur guritanya kenyal-kenyal gitu. Aku yang belum terbiasa makan gurita, jadi kurang menikmati sensasi gigitannya.

Nah, setelah mencoba bibimbap ini, aku mulai bisa makan nasi campur. Tapi, tetap saja, menu yang dicampur gak ngasal macam PPMB dahulu. Untuk yang mau mencoba, saat ini banyak dijual bumbu khas korea di supermarket besar atau supermarket korea. Aku, sih, masih belum sreg kalau mencampur nasi menggunakan bumbu korea. Biasanya, aku mencampur nasi menggunakan sambal cabe goreng khas buatan mamah atau sambal terasi, yang gak kalah enak dengan bumbu korea.

0 comments:

Posting Komentar

Playlist