Rabu, 03 Agustus 2016

Akhirnya ke GATF juga


Beberapa tahun diadakan GATF alias Garuda Airlines Travel Fair, aku selalu malas untuk datang. Alasannya ya karena harga tiket yang dijual saat pameran belum tentu lebih murah dari maskapai LCC (yaiyalah!!). Tapi.. setelah belajar dari pengalaman Januari lalu saat ke Beijing pakai maskapai LCC, aku jadi berpikir ulang. Bukan karena kapok akan lamanya transit ataupun ga dapet makan selama perjalanan. Absolutely bukan. Dua hal itu sih masih bisa kutahan. Waktu transit yang lama sih bisa diakalin dengan cari lounge trus bobok canciiik. Begitu pula soal masalah gak dapet makanan di pesawat, bisa diakalin dengan bawa cemilan dan tentu aja bobok kalem selama perjalanan. Syukurlah aku dianugerahi bakat bisa tidur dimana pun dalam kondisi apapun. Yeahhh..

Hal yang membuatku berpikir ulang pakai maskapai LCC adalah ribetnya urus bagasi.
Maskapai LCC memang menyediakan tiket pesawat murah meriah tapi belum termasuk harga bagasi yang kalau dihitung-hitung cukup mahal. Apalagi kemarin itu penerbangannya gak fly-thru demi dapet tiket Jakarta-Beijing PP 2.6jt, jadi mesti beli bagasi empat kali daaaan pakai flow: keluar imigrasi-ambil bagasi-masuk bandara-check in-imigrasi lagi-baru bisa boarding... huft... lelah raga ini gaes..

Nah, dari pengalaman ribetnya bagasi itulaah, setelah melalui hitung-hitungan singkat (dibantu skyscanner), maka dipilihlah maskapai favorit kantorku, si Garuda Indonesia. Karena hasil tinjauan dan uji aritmatik (halaaah!!), perbedaan si LCC dengan maskapai GA hanya beberapa ratus ribu. Setelah semedi dari bulan Februari (baca: nabung), maka diputuskanlah untuk ikutan GATF tahun ini dengan harapan dapat tiket promo plus-plus (maksudnya promo plus best deal plus cashback etc).

Selama semedi, sejumlah rupiah yang biasanya masuk ke kantong mamang batagor atau ibu penjual cireng bumbu rujak di depan stasiun Pocin, kini berpindah masuk ke kantong ajaib doraemon dan jubahnya elsa frozen. Semedinya dengan nilai yang kecil-kecil dulu. Prinsipnya pakai alon-alon asal kelakon. Karena berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, setiap lembaran biru atau merah yang masuk ke perut kodok ijo biasanya gak bertahan lama, karena selalu aku korek-korek untuk ditukarkan empat eksemplar serial Shanaou Genpei War atau makan gaul di area Margonda. Aku emang lemah terhadap godaan jajanan yang terkutuk menggiurkan.

Imbas dari lemah iman terhadap godaan jajanan yaitu uang tabungan kurang buat bayar tiket. Sok pede dapet tiket jepang PP 5jt-an (sesuai di iklan), pas udah booking baru sadar tiketnya issued di angka lebih tinggi untuk tanggal yang aku inginkan dan saldo gak cukup. Kampret emang. Karena aku terbiasa untuk 'menaruh telur-telur di keranjang berbeda', aku lupa untuk menyatukan 'telur' di satu keranjang. Satu keranjang emang sengaja gak dibikin jadi mobile karena khawatir lupa diri. Keranjang yang emang khusus buat beli tiket di GATF. Kan lucu kalo bayarnya setengah-setengah dengan dua keranjang yang berbeda. Akhirnya, saat antri di kasir aku minta bantuan dedek ganteng *yang baiknya macam ibu peri nolongin cinderella* buat minjemin dana kekurangannya. Alhamdulillah bala bantuan datang dengan lancar... Maaciiiihhh...

Bookingan tiket sudah dibayar, bukti pembayaran pun sudah di tangan. Tapi tiket rupanya akan dikirim saat hari kerja, yaitu Senin. Nasib deh beli tiket di agen travel, gak kayak beli di bagian ticketing GA yang langsung dapet tiket. Daan, penulisan namaku salah dong itu di bookingan tiket. Komplain ke pihak agen tur, mereka bilang ga masalah. Okee.. so far, aku bisa terima penjelasan mereka. Jadi yang aku lakukan setelah itu adalah... cari minuman dingin!!

Baru sadar sejak jam 9 sampai jam 12 di GATF aku belum minum sama sekali dan rasa hausnya terasa banget saat urusan pembayaran tiket selesai. Booth minuman ada di luar ruang pameran, jadi memang untuk minum harus keluar area pameran. Hoalaaah.. di luar area penjualan tiket, ada booth pameran travel yang isinya jualan perlengkapan traveling seperti koper dan ransel, govt tourism malaysia dan thailand, kain dan pakaian daerah, sampai dengan booth sponsor. Banyak buibu yang sibuk milih koper hardcase. Kata mereka sih harganya murah. Entahlah.. karena aku dalam keadaan nol (rekening kosong), jadi gak terlalu minat untuk tanya-tanya harga koper, padahal disana koper yang aku incar di diskon 50%.

Yang jelas, tiket idaman ke negeri sakura sudah ditangan. Aku cuma perlu mikirin itenerary dan alokasi dana buat akomodasi selama disana. Yeaaaayyy

0 comments:

Posting Komentar

Playlist