Beberapa waktu lalu, aku mengantarkan pesananan tongsis ke rumah salah satu pembeli (pelayanan prima dong) yang juga seniorku di kampus. Kedatanganku disambut dengan hangat oleh dirinya dan kedua anaknya. Aku diminta mampir ke dalam rumah dan menjelaskan secara singkat tentang cara pemakaian tongsis. Mulailah aku mengajarkan si kakak untuk memasang di perangkat telepon seluler miliknya. Sayangnya, telepon seluler si kakak tidak dilengkapi dengan kamera depan, sehingga aku pun nyeletuk,
Aku : kakak, minta beliin iphone dong biar ada kamera depannya
Kakak: *muka bingung* iphone itu apa?
Aku: handphone yang ada logo apelnya itu loh kak
Kakak: oh apel.. di rumah ada, ya kan Ummi? *si kakak meminta persetujuan ibunya*
Aku berpikir yang dia maksud adalah apel buah
Ummi: iya ada.. ipad..
Aku: yah kalau ipad mah kegedean buat tongsis.. hehe
Adek: Apple itu yang punyanya Steve Jobs kan ya Ummi *tiba-tiba saja si adek ikut andil dalam percakapan kami*
Aku takjub.. usia si adek ini lima tahun. Aku tahu sih kalau si Kakak dan Adek ini juga hobi baca, sama kayak Ummi-nya, tapi tetap saja aku merasa bangga akan pengetahuan si Adek. Ummi-nya cerita kalau mereka berdua itu suka banget baca KKPK. Jadi aku gak berpikiran kalau mereka juga suka baca hal lainnya.. huh.. bad of me.. masih saja sering under estimate orang lain *toyor diri sendiri*. Dari kejadian itu, aku berusaha untuk gak terlalu cepat memberi penilaian ke orang lain. Anyway, balik ke si Kakak-Adik
Kakak: terima kasih ya tante, kakak jadi bisa selfie-selfie deh. Sinih Ummi, kakak mau selfie dulu *si Kakak minta telepon selulernya yang sedang dipegang Ummi*
Adek: adek juga mau dong kak
Hahaha, untuk beberapa hal, anak-anak tetaplah anak-anak. Intinya sih posting ini sebagai pesan buatku supaya terus memperbaiki diri, termasuk untuk gak terlalu cepat menilai orang lain.
0 comments:
Posting Komentar