Penulis : Tsugumi Ohba, Takeshi Obata
Penerbit: M&C Comics
Tahun : 2013
Asal : Jepang
Genre : Manga
Add caption |
Sudah
tertarik dengan komik ini sejak tahun lalu dan masuk list komik koleksi. Namun,
setiap mau membeli komik ini selalu saja kalah prioritas dengan komik lain
(Chef Mitsuboshi dan Pretty Boreumi). Nah baru di bulan Maret 2014, komik ini
bisa berada ditanganku dan itu pun tidak disengaja.
Ketemunya di Jogja waktu nemenin Wawa nyari buku financial planning di Gramed-nya Ambarukmo Plaza. Sembari menunggu Wawa menemukan buku yang dicari, aku iseng jalan ke bagian komik untuk menemukan seri #4 komik Niina’s First Love Story yang langka di Jakarta. Eh mataku terpaku sama tumpukan volume Bakuman yang komplit dari #1 sampe #5 (dan masih berlanjut ke volume berikutnya). Langsung deh kuambil semua sebelum tergoda beli komik lain (sempet melirik bundel Shanaou Yoshitsune Genpei War).
Ketemunya di Jogja waktu nemenin Wawa nyari buku financial planning di Gramed-nya Ambarukmo Plaza. Sembari menunggu Wawa menemukan buku yang dicari, aku iseng jalan ke bagian komik untuk menemukan seri #4 komik Niina’s First Love Story yang langka di Jakarta. Eh mataku terpaku sama tumpukan volume Bakuman yang komplit dari #1 sampe #5 (dan masih berlanjut ke volume berikutnya). Langsung deh kuambil semua sebelum tergoda beli komik lain (sempet melirik bundel Shanaou Yoshitsune Genpei War).
Bakuman
ini bercerita tentang perjuangan dua orang teman sekolah yang berkolaborasi
mengejar impian untuk menjadi mangaka. Mangaka adalah orang yang membuat manga
(komik). Di Jepang, profesi mangaka merupakan salah satu profesi bergengsi yang
maampu menghasilkan banyak uang. Namun untuk menjadi seorang mangaka terkenal
yang sukses macam Fujiko F. Fujio (Doraemon) atau Aoyama Gosho (Detective
Conan) yang karya manga-nya dibuat anime bahkan film, perlu kerja keras dan
ketekunan selama bertahun-tahun serta tidak pernah berhenti belajar. Manga
Bakuman diciptakan oleh Tsugumi Ohba yang merupakan mangaka pembuat serial
Death Note yang terkenal itu (aku belum pernah baca Death Note, hanya pernah
nonton salah satu episode Running Man yang bertema Death Note).
Diceritakan
bahwa Moritaka Mashiro memiliki kemampuan hebat dalam hal menggambar sejak
kecil dan Akito Takagi jago dalam hal bercerita. Di sekolah, Moritaka Mashiro
sering dipanggil oleh rekan-rekannya dengan sebutan Saikou, karena huruf kanji
“moritaka” umumnya dibaca sebagai “saikou”. Sedangkan Akito Takagi dijuluki
Shuujin oleh Moritaka, karena huruf kanji “akito” bisa dibaca sebagai
“shuujin”. Yah, walau arti dari Shuujin sendiri kurang enak didengar, karena
shuujin berarti pesakitan kriminal. Pantas saja kalau Akito ngambek ke
Moritaka.. hahahaha.. dan biar lebih akrab ke tokoh-tokoh utamanya, mari kita
panggil mereka pakai nama sebutan.
Awalnya,
Saikou menolak menjadi mangaka karena pamannya sendiri yang seorang mangaka
ditemukan tewas di apartemennya. Saikou menganggap pamannya mati bunuh diri
karena gagal menjadi mangaka sukses. Nah, Shuujin ini orang yang berperan
penting dalam mengajak Saikou menjadi mangaka, walau ngajaknya dengan penuh
pemaksaan dan pake cara “black mail”. Setelah Saikou dapat ijin orang tuanya
untuk menjadi mangaka, kakek Saikou memberikan kunci apartemen paman Saikou.
Apartemen itulah yang nantinya menjadi basecamp duo ini untuk belajar dan
membuat manga. Selama libur musim panas, mereka berdua berkolaborasi membuat
naskah pertama untuk ditunjukkan kepada editor majalah Jump, majalah terkenal
tempat mangaka dapat melihat apakah karya mereka disukai pembaca atau tidak.
Naskah itu selesai sebelum liburan musim panas berakhir. Ah iya, selain Saikou
dan Shuujin, ada tokoh lain yang juga berperan cukup penting, yaitu Azuki yang
merupakan teman sekelas mereka berdua dan bercita-cita menjadi Seiyuu.
Yang
aku suka dari komik ini, selain jalan ceritanya yang menarik, juga selalu
diberikan Name (storyboard) dari Ohba dan Obata di akhir Page. Selain itu, ada
quotes dari mangaka lain, seperti dari Ikki Kajiwara tentang 5 prinsip utama
cowok yang juga bisa kita terapkan di dunia nyata.
Requirements of a Man
(Otoko No Jouken) by Ikki Kajiwara
1.
Jangan pernah membuat
karya yang jelek. Kerahkan seluruh daya upaya di setiap goresan tinta!
2.
Jangan pernah mengejar
popularitas semu. Popularitas sejati adalah yang sanggup mengguncang bumi dan
berakar dalam.
3.
Setinggi apa pun kamu berada,
jangan pernah merasakan keterikatan pada tempat itu. Antara topan badai dan
kedamaian, pilihlah topan badai.
4.
Apa pun yang terjadi,
jangan pernah menangisi kekalahan. Kekalahan adalah pangkal keberhasilan.
5.
Setelah menerapkan empat
prisip tadi, jangan pernah berpikir bahwa kamulah yang paling benar. Anggap
semua orang sebagai guru tempat menimba ilmu.
-mel-
13032014
0 comments:
Posting Komentar